"Mas, kamu sekarang bisa ngetik saat listrik mati (pada malam hari) ya?"tanya adik saya yang paling kecil dalam sebuah diskusi sederhana pada tahun 2014. Saya balas dengan senyuman, terus saya lanjutkan
"Aku kerja keras dua bulan untuk bisa ngetik DVORAK lho dik"Adik saya membalas
"Lha gimana bisa belajar? Di sekolah komputernya pakai QWERTY. Mana-mana pakai QWERTY."Saya maklum, karena saya belajar dengan keras ngetik DVORAK dengan laptop sendiri terus menerus ketika skripsi. Memang saya fokus sembari mengerjakan skripsi. Dari percakapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adik saya sangat ingin belajar DVORAK, hanya saja kondisi belum memungkinkan. Adik saya kagum dengan kecepatan mengetik saya sekarang yang jauh lebih cepat dan typo lebih sedikit.
Tahun 2014 pun telah berlalu. Kini sudah memasuki tahun 2017. Sampai tahun ini, adik saya belum belajar DVORAK karena kondisi yang tidak memungkinkan. Maklum, keyboard QWERTY sudah jadi mainstream digunakan meskipun menurut saya sudah tidak layak untuk mengetik super cepat.
Kembali ke beberapa bulan lalu ketka saya mengerjakan tugas kuliah di MM UGM, teman saya tidak sengaja melihat saya mengetik. Alhamdulillah sekarang saya dapat mengetik super cepat tanpa harus selalu melihat keyboard. Sesekali saya dapat menyalin isi buku melalui ketikan bersamaan dengan mengetik. Menurut dia, kecepatan ketik saya tidak seperti orang pada umumnya.
Mas, g**a, satu semester kuliah aku baru tahu ngetikmu cepet banget!Pertama kali kenal DVORAK
Saya pertama kali mengenal layout DVORAK dari teman kampus saya di S1 Pendidikan Teknik Informatika UNY. Saya kagum dengan ketahanan jarinya yang tidak cepat lelah mengetik dalam intensitas tinggi. Ternyata rahasianya pada layout DVORAK. Sesekali saya tanya tentang DVORAK. Setelah dapat informasi sekilas dari beliau, saya browsing informasi tentang DVORAK. Menarik, tata letak huruf pada keyboard DVORAK diciptakan agar orang dapat mengetik secara imbang kiri kanan dan mengetik dengan cepat. Berbeda sekali dengan QWERTY. Dalam sejarahnya, QWERTY diciptakan agar orang tidak dapat mengetik dengan cepat. Hal ini dilakukan agar mesin ketik tidak cepat rusak karena saat itu belum ada komputer. Bagi saya, hal ini sudah tidak cocok dengan sekarang (meski mainstream) karena sudah ada komputer yang memiliki tingkat ketahanan keyboard sangat tinggi.
Saat semester lima kuliah S1 di UNY, saya sempat mencoba belajar mengetik dengan tata letak keyboard ini. Namun baru dua hari, saya memutuskan berhenti (baca: tunda). Saya bingung tentang letak huruf yang banyak berbeda daripada QWERTY. Dimana-mana komputer diatur masih dengan QWERTY. Bisa lihat di bawah ini, yang sama persis hanya tombol "A" dan "M". Yang lain, letaknya berbeda, termasuk tanda bacanya.
![]() |
Gambar 1. Tata letak keyboard QWERTY |
![]() |
Gambar 2. Tata letak keyboard DVORAK |
Sebagai bukti, saya lampirkan screenshot bukti bahwa saya dapat mengetik 62 kata dalam satu menit 😃 Saya menggunakan situs FastFingers sebuah sebuah situs untuk menguji kecepatan mengetik.
Uji kecepatan ketikmu di sini!Apakah Anda tertarik belajar DVORAK? Jika iya, klik tautan di bawah ini. Ikuti latihannya dengan benar. Semoga sukses 😊
Dvorak Keyboard Training